Menyendiri dan Berdamai dengan Kesepian

  Sesuai dengan judul, yap benar. Dewasa ini kita harus sering memilih menyendiri dan berdamai dengan kesepian. Bukan memilih untuk menjadi seorang introvert tapi kita memang harus untuk self talk pada diri sendiri. Semakin maju teknologi ini, semakin kita dituntut untuk bergerak cepat hingga menjadikan kita berlari lebih cepat lagi dibandingkan sebelumnya. Manusia yang memiliki beragam kemampuan dituntut untuk bisa dengan indikator a-z untuk bisa tetap dalam koridor "berlari".

    Kita sedang baik-baik saja, baik-baik saja bagi orang yang melihat kita terus beraktivitas dari sudut pandang orang yang sedang duduk. Tetapi, apabila kita dilihat dari orang yang sedang berlari. Apakah kita sedang baik-baik saja ? Kerangka acuan saja bisa menjadikan sebuah benda memiliki sudut pandang lain menurut lorentz dan galileo. Lantas apakah kita terlihat terus bergerak walaupun sedang tidak baik-baik saja ?

    Kita butuh menepi, pembalap motor saja butuh menepi untuk mengisi bahan bakar. Apakah manusia tidak boleh ? boleh dong. Lantas menepi seperti apa yang bisa menjadikannya lebih baik lagi dan bisa kembali dalam koridor gerak yang benar. Yap, Self talk itu perlu. Saya tidak suka curhat dengan diri sendiri ? Oke, mau nya apa? Saya suka menepi dengan membaca dan mengolah pola pikir menjadi lebih baik. Oke, Gambar diatas adalah fokus utama dari judul ini. Kita butuh menepi kemudian membaca pola pikir orang lain ataupun imajinasi cerita orang lain yang bisa memotivasi kita. Kenapa tidak melalui diskusi langsung? Diskusi secara langsung bisa jadi kita tidak dalam benar-benar sepi. Menepi dan berdamai.

Konteks ini diluar dari kewajiban kita sebagai umat beragama yaitu mentadabburi kitab suci. Konteks ini mengisi keluangan kita ketika sudah melakukan kewajiban kita dalam hal ibadah.