Praktikum Penetralan Asam Basa

26

Kali ini saya akan membahas tentang praktikum Titrasi / Penetralan . Mohon disimak sobat . Berbagi penglaman .
Membuat Laporan Praktikum

Judul : Percobaan Mentralkan Asam & Basa
Tujuan : Untuk mengetahui Molaritas Asam & Basa menggunakan Titrasi
Kajian pustaka tentang kalori meter
Titrasi asam basa suatu prosedur dalam analisis kimia untuk menentukan konsentrasi / kemolaran larutan asam / basa. Hal ini dilakukan dengan meneteskan larutan standar asam / basa yang kemolarannya sudah diketahui ke dalam larutan asam / basa yang kemolarannya akan di tentukan menggunakan buret. Penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapaititik ekivalen, yakni dimana asam /basa habis bereaksi. Titik ekivalen dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikator yang harus berubah warna di sekitar titik tersebut. Titik dimana perubahan warna indikator terjadi disebut titik akhir Titrasi.





Prinsip Titrasi Asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.


Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada Titrasi asam basa.
1.            Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama Titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva Titrasi  Titik tengah dari kurva Titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.
2.            Memakai indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses Titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah Titrasi kita hentikan.
Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.

Rumus Umum Titrasi
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:
mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:
N x V asam = N x V basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:
n x M x V asam = n x V x M basa
keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa)






Alat dan Bahan :
            Alat : - Emeleyer                         - Labu                             -Gelas Beker
                      -Gelas ukur                        - Corong                         - Biuret
                      -Pipet Gondok                   - Pipet        
Bahan : -Larutan NaOH
                         -Larutan CH3COOH
                         -Aquadest       
                         -Fenoffelin
Langkah kerja :
·         Ambil 5 ml Larutan asam cuka menggunakan pipet gondok dengan cara menyedotnya .
·         Kemudian masukkan kedalam labu .
·         Selanjutnya larutan asam cuka dalam labu tersebut diencerkan menggunakan aquades menjadi 50 ml yang di tuangkan dengan corong ke dalam labu .
·         Kemudian tutup labu dengan penutup labu setelah itu kocok hingga aquades bercampur dengan larutan asam cuka .
·         Lakukan percobaan selanjutnya sama halnya dengan langkah-langkah No:1-4 yaitu m: menyedot larutan cuka menggukana pipet gondok dan tuangkan kepada elemyer sebanyak 10 ml pada 3 elemeyer lainnya .
·         Setelah itu tuangkan NaOH kedalam Biuret sampai penuh .
·         Selanjutnya teteskan Fenoffelin pada setiap larutan yang terdapat pada emeleyer . 
·         Setelah itu titrasikan ke-3 elemeyer tersebut dengan cara menetsekan NaOH pada buret hingga berubah warna dan hitunglah V pada elemeyer .
Hasil Pengamatan
Vasam cuka : 5 ml
Vcuka + aquades = 50 ml
Mol asam = mol basa
Vol asam cuka yang telah di titrasikan .
Vasam cuka 1= 1,5 ml
Vasam cuka 2 = 2,2-1,1 = 0,7
Vasam cuka 3 = 2,8-2,2 = 0,6
Vb ( jumlah V asama cuka 1-3/3 )
Dengan menggunakan rumus penetralan atau Titrasi .
Ch3COOH = NaOH
(na = nb)
Ma.Va.na = Mb.Vb.nb
Ma.10.1 = 0,1.0,93.1
Ma.10 = 0,093
Ma = 0,093/10
      = 0,0093 M
Kesimpulan :
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa larutan asam cuka dapat dititrasikan dengan NaOH hanya menggunakan 0,7 ml larutan NaOH . Serta kita dapat menhitung Molaritas larutan asam cuka yang tidak kita ketahui menggunakan rumus penetralan / titrasi.

Sumber:Ca'oni Prend
Sekedar iklan Klik.

Posting Komentar

26Komentar

#Gunakan nama/Url sobat untuk mempermudah saya.
#Hanya komentar dengan artikel terkait.
#Spam dilarang penuh.
#Tidak boleh menaruh link hidup/mati
#Dilarang copas (copyright 2012-2030)
#DIMOHON BANTUANNYA NGE-KLIK IKLAN DI ATAS *smile
#Pertamax tidak diamankan penulis

  1. smua tntang ilmu pengetahuan d skolah d share ya cak oni ? mantaapp :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe iya kang :D lumayan bagi" pahala :)

      Hapus
  2. waduh... nggak bisa comeng apa apa saya sob.. sudah lupa semua dengan pelajaran seperti ini....

    BalasHapus
  3. galau gue urusan ginian sob!

    BalasHapus
  4. Sudah mengerti, adek-adek? baguuuus!

    BalasHapus
  5. Terus terang Cak saya jadi ingat masa2 sekolah dulu kalau soal pelajaran KIMIA saya nyerah sech..hahahyyy..tapi sip koq Cak ini sangat berguna bagi yang memerlukannya..heee

    BalasHapus
  6. jadi ingat masa-masa sma dulu waktu praktek di lab kimia :-)

    BalasHapus
  7. sangat berguna nie untuk temen temen yang lagi praktikum, kalau ane. wah udah lupa gan..

    BalasHapus
  8. hahaaa.. teringat masa lalu ane.. selalu dapat nilai 6 kalou pelajaran kimia. mungkin karena gah hobby kali ya?
    makasih mas, ini info menarik, dan bisa membantu pelajar dalam proses mencari bahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe kurang penyemangat mungki kang :D

      Hapus
  9. saya membaca untuk menambah pengetahuan, karena sebelum dipraktekkin harus ngerti dulu teorinya... iya bukan?

    thank you ^^
    sukses slalu!

    BalasHapus
  10. haduuuh, pling gk paham aq sama kimia pkoknya. Musuh terberat sy wktu SMA bersamaan dgan fisika...
    -_-

    BalasHapus
  11. pelajaran kimia ampun saya kang meskipun pelajarannya menarik

    BalasHapus
Posting Komentar