Rangkuman Tugas BIN ( Seni Budaya kelas XII )

2
BUDAYA VISUAL INDONESIA MODERN
A.      SENI RUPA MODERN
Di dalam perkembangan dunia seni rupa indonesia, terdapat dua tokoh penting yang dianggap sebagai perintis lahirnya budaya rupa modern di zamannya, yaitu Raden Saleh Bustaman Raden Ajeng Kartini. Karya-karya rupa keduanya membuka khasanah nilai-nilai estetik modern di zamannya.
1.       RADEN SALEH PERINTIS SENI RUPA MODERN
Pada zaman ini Raden Saleh melukis dengan gaya seni lukis barat. Sebelumnya, Raden Saleh belajar pada sejumlah orang belanda, diantaranya cara membuat easelpainting tau lukisan dalam bentuk pigura.

Hal yang mengagumkan yaitu kemampuan Raden Saleh untuk menampilkan tema yang berbeda dari seni lukis tradisional Indonesia yang umumnya bersifat keagamaan, mistis, ritual, dan dekoratif.
Raden Saleh Sjarif Bustaman lahir tahun 1807, dari seorang ibu Mas Adjeng Zarip Hoesen.
Dari sejumlah karya Raden Saleh, ada satu lukisan yang membuktikan rasa “nasionalisme”nya, yaitu lukisan tentang peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Jendral De Cock pada tahun 1830 di kediaman Residen Magelang.
Raden Saleh wafat di Bogor pada tanggal 23 April 1880.
Di akhir abad ke-19, pelukis pribumi yang menerapkan tekhnik dan gaya yang lebih modern di zamannya setelah Raden Saleh adalah R.A. Kartini dan adiknya R.A. Kardinah. Lukisan R.A. Kartini yang berupa pemandangan di sebuah kolam dan ‘Dua Ekor Angsa’ menunjukkan model melukis gaya Eropa telah diserap oleh para tokoh wanita pribumi.
2.       GAYA VISUAL YANG “CANTIK” (MOOI INDIE)
Ketika Mas Pirngadi mengajar S. Sudjojono yang menginginkan gaya lukisan yang lebih bebas untuk berekspresi. Para pelukis Belanda ini umumnya adalah pelukis potret otodidak, kerap disebut pelukis salon.
3.       REALISME DAN TUMBUHNYA ORGANISASI SENIMAN
Awalnya gaya modern yang menjadi wacana dunia estetik di Eropa ini tidak menjadi perhatian para pelukis pribumi. Gejalanya baru tampak pada pelukis pribumi sekitar tahun 1930-an, diantaranya oleh para seniman yang tergabung pada PERSAGI (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) yang didirikan pada tahun 1938 di Jakarta dengan anggota kurang lebih 30 pelukis. Para pelukis PERSAGI berupaya membangun ‘gaya indonesia baru’ yang berbeda dengan gaya estetis para seniman Belanda.
Pada tahun 1946 pula, Affandi, Rusli, Hendra, dan Harijadi membentuk perkumpulan Seni Rupa Masyarakat. Kemudian mereka bergabung dengan sudjojono untuk mendirikan Organisasi Seniman Indonesia Muda (SIM) tahun 1947.
4.       REALISME KERAKYATAN DI YOGYAKARTA
Para pelukis yogya mendirikan organisasi seniman pada tahun 1950 yang dikenal dengan “Pelukis Rakyat”. Organisasi ini sangat berkembang karena karena memiliki hubungan erat dengan tokoh pemerintahan. Perkumpulan ini memiliki hubungan erat dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA). Pada waktu itu lembaga ini amat berpengaruh dalam menentukan arah kebudayaan nasional.
5.       MAZHAB BANDUNG
Pada tahun 1963, Ahmad Sadali mulai meningkatkan tekhnik melukisnya melalui penggunaan warna akrilik dan permainan tekstur yang dibentuk melalui penggelembungan, penempelan, penyobekan, pengikisan, pengirisan, pengelupasan dan berbagai teknik melukis yang tidak lazim di zamannya. Zaman selanjutnya, dengan mencoba mengawinkan antara unsur geometris dengan citra tradisional, unsur mistis, dan material alami.
6.       GERAKAN SENI RUPA BARU DAN SENI KONTEMPORER
Sekitar tahun 1975, muncul kelompok seni rupa baru yang dimiliki cita-cita bahwa seni rupa harus menyuarakan lingkungannya, kondisi masyarakatnya, dan menjadi reflektor zamannya. Ungkapan dan ekspresi kelompok seni rupa baru menampakkan ideologi dua orang tokohnya, yaitu Sunento Yuliman dan Jim Supangkat sewaktu mengasuh galeri aktuil pada majalah musik “Aktuil” tahun 70-an.
Berbagai pameran yang diadakan dibeberapa kota besar sebagai runtutan dari gerakan ini banyak mengundang perdebatan, baik dari para kritikus seni maupun masyarakat. Dalam gelar karya seni rupa baru, proyek-1 dunia pasar raya pada tahun 1987, setelah sepuluh tahun lebih gerakan itu, aspek kritik sosial tetap menjadi tema utama. Demikian pula para karikaturis generasi tua secara rutin tetap mengisi karya-karya karikatur diberbagai media massa dengan tema kritik sosial yang menggelitik.
7.       SENI RUPA BALI MODERN
Seni rupa bali tradisional merupakan wajah seni rupa indonesia yang khas dan perkembangannya sangat mantap. Meskipun demikian, para pelukis legendaris bali seperti Cokot dan Lempad tetap merupakan inspirasi yang tak henti-henti bagi perkembangan seni rupa modern di Bali.

B.      DESAIN MODERN DI INDONESIA
Sejak penjajahan belanda mulai memasuki babak baru dalam sejarah indonesia, direntang abad ke-18 dan paruh pertama abad ke-20, pembangunan fisik secara intensif mulai dilakukan sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat belanda akan pemukiman. Raden Saleh dan R.A. Kartini, selain merupakan pejuang dan seniman, juga menghasilakan banyak karya yang berkaitan dengan cikal bakal tumbuhnya desain modern kelak.
1.       RADEN SALEH DAN R.A. KARTINI, PERINTIS DESAIN MODERN
Selain Raden Saleh yang dikenal luas karyanya, di abad ke-19 dikenal pula seorang perangcang barang ukiran yang berpikiran maju di zamannya dalam bidang desain, yaitu R.A. Kartini. Dalam diri Kartini telah tumbuh proses penyadaran pentingnya pemberdayaan perempuan jawa dan pentingnya pendidikan bagi kaumnya.
2.       MODERNISASI DAN PENGARUHNYA
Sejak pelaksanaan Politik Etis awal abad ke-20, kaum pribumi diberikan kesempatan memperoleh pendidikan modern. Program modernisasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda berjalan terus. Selain di bidang arsitektur, sejalan dengan masuknya mesin cetak dan tumbuhnya industri kertas, mulai berkembang pula pencetakan buku-buku, poster publikasi, dan majalah dalam jumlah banyak. Di era setelah kemerdekaan, terutama pada paruh kedua tahun 1950-an, program modernisasi berlanjut untuk pembangunan gedung-gedung, hotel, dan berbagai prasarana. Penerapan gaya modern, khususnya gaya internasional, semasa pemerintahan Orde baru tetap berlangsung sejalan program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah, terutama pembangunan gedung-gedung tinggi.
3.       MUNCULNYA GAYA ART DECO DI INDONESIA
Salah satu toggak penting berkembangnya gaya Art Deco di Bandung yang dikenal dengan pusat pertumbuhan arsitektur modern ialah, di pugarnya hotel bergaya romantik di Bandung menjadi hotel modern dengan gaya Art Deco pada tahun 1939. Dibanding dengan kota-kota lainnya di Indonesia, kota Bandunglah yang dianggap sebagai museum arsitektur pada waktu itu.
4.       POLITIK PEMBANGUNAN DAN SERAPAN BUDAYA BARAT
Modernisasi yang berkembang di awal abad ke-20 di Indonesia yang mengalami berbagai pengembangan. Hal itu sejalan dengan gerakan-gerakan yang terjadi di Eropa. Beberapa diantaranya yang cukup penting antara lain seperti berikut ini.
a.       Gaya jengki
b.      Pengaruh politik dan tumbuhnya “Heroisme”
c.       Tradisi Inovasi
Antara lain: pesawat terbang, mobil dan kereta api, kapal laut, produk elektronik, busana dan alat rumah tangga, kerajinan modern.
5.       TUMBUHNYA EKLEKTISISME
Eklektisisme awalnya merupakan puncak kompetisi aneka jenis produk yang berkembang pada tahun 1759 di Inggris, yang mengakibatkan perluasan pabrik untuk memproduksi barang dengan skala yang lebih besar lagi serta harga jual rendah. Di Indonesia, eklektisisme tumbuh secara alamiah sebagai bagian dari industri pembuat barang dan arsitektur, baik semasa pemerintahan kolonial maupun pemerintahan sesudah kemerdekaan.


6.       PRODUK MASSA DAN PENGARUH BUDAYA POP
Masuknya kebudayaan barat ke indonesia dengan gencar, terutama kebudayaan pop yang melanda kaum muda pada tahun 1960-an, mempengaruhi kaum muda secara fanatik. Gaya hidup kaum muda ala barat diantaranya disebarluaskan melalui media, baik televisi, radio, maupun majalah. Perkembangan gaya pop bagi produk massa umumnya dicangkok dari berbagai produk buatan jepang dan eropa yang diimpor.
7.       DEMAM “POSMODERN”
Gaya posmodern di indonesia yang kemudian dikenal sebagai gaya posmo mulai bermunculan ketika para mahasiswa desain produk FSRD di ITB secara tiba-tiba pada tahun 1986 mendesain karya-karya dengan penerapan gaya “Memphis” dengan bentuk unik. Dalam bidang arsitektur, gaya “posmo” terjadi secara sporadis, begitu buku dan majalah arsitektur memuat gaya ini sebagai trend gaya yang digandrungi masyarakat dunia. Gaya posmo juga mulai memasuki dunia industri, terutama industri barang plastik dan keramik. Ciri utama gaya posmo di Indonesia adalah bentuk yang bebas, menerapkan aneka gaya, penerapan warna meriah, dan juga disertai hiasan dengan berbagai ragam ornamen.

Sumber:Ca'oni Prend
Sekedar iklan Klik.

Posting Komentar

2Komentar

#Gunakan nama/Url sobat untuk mempermudah saya.
#Hanya komentar dengan artikel terkait.
#Spam dilarang penuh.
#Tidak boleh menaruh link hidup/mati
#Dilarang copas (copyright 2012-2030)
#DIMOHON BANTUANNYA NGE-KLIK IKLAN DI ATAS *smile
#Pertamax tidak diamankan penulis

  1. ini bagus dan sanggat bermanfaat buat yang masih dalam bangku pendidikan mas.. kalau saya sih sudah nggak begitu paham hehehehe

    BalasHapus
Posting Komentar